Siomay Ikan Bikin Nagih | Street Food Comal
Siomay Ikan Bikin Nagih | Street Food Comal - Hayo siapa yang nggak kenal jajanan siomay, cah?
Siomay menjadi makanan favorit sebagian orang, karena enak dan harganya hemat
di kantong. Siomay juga bisa dijadikan makanan ringan, sebelum kita makan berat
bahkan untuk mengganjal perut yang lapar.
Makanan
street food kali ini yang saya coba adalah siomay, dua kali sudah saya
mencicipinya. Dan penyajiannya sangat higenis, di atas piring ditutup dengan
plastik dan baru di atasnya di taruh garpu. Mengingat saya kalau mesan ketika
nongkrong di warung telkom.
Awalnya
saya mencoba siomay ikan ini, karena malas keluar dari area telkom. Ya udah pas
siomay ini lewat, dan mangkal di depan telkom dengan panggilan khasnya. Bambu
kosong yang ditutuk, menghasilkan bunyi inilah yang mejadi khasnya dia datang.
Isi
dari siomay yang saya beli bermacam-macam, ada telur 1 iris, kubis, tahu isi,
siomay, kentang, tahu putih dan pare. Bumbunya pun lengkap, ada sambel
kacangnya, ada saosnya, ada kecapnya dan tersaji semua tinggal kita
mengoleskannya. Harganya pun terbilang murah, Rp 7000,- tapi dapet paket
komplit. Alhasil lapar saya hilang, jadi merasakan kekenyangan.
Setelah siang tadi saya makan SeblakHot Pedas Kering | Street Food Comal dan Crepes Pisang dan Cepres Coklat KejuComal. Malamnya saya mencicipi siomay ikan yang mangkal di depan warung telkom
Comal. Tidak hanya saya saya yang memesannya, tetapi bapak satpam, sopir bus
kecil dan pemain internet lain juga mencicipinya. Berarti sudah jadi langganan
bukan, dan rasanya tidak kalah enak juga dari siomay yang sudah daya cicipi.
Mau pesan ditaruh d plastik pun oke, tidak masalah. Bapak penjual melayani dengan ramah dan sabar. Bahkan dia juga mau menunggu kepada mereka, yang memesan menggunakan piring. Saya lebih memilih menggunakan piring karena, cepat dingin. Kalau di dalam plastik panasnya lama menguap, dan di piring makannya lebih asyik, santai juga leluasa sembari berselancar di dunia maya. Coba kalau tidak ada bapak tukang somay, rasa lapar saya yang melanda masih saja minta untuk disegerakan mengisinya. Alhamdulillah bisa berbagi dan saling melengkapi. Terima kasih bapak tukang somay! Ohya Cah, buat kalian yang mau mencoba, biasanya siangan si bapak akan mampir ke telkom Comal sebelum dia berjualan kembali ke jalan dengan mendorong gerobak siomaynya. Tapi pas kapan itu, saya membelinya juga pada malam hari sih.
Yang
jelas saya salut dengan si bapak, meski jualannya di jalanan tapi tidak
meninggalkan kehigenisannya. Dengan terus menjaga kebersihan, otomatis
pengunjung yang membelinya jadi merasakan kenyamanan seperti saya. Terima kasih
bapak!
Huwaaaa aku suka siomay Kak. Tapi nggak suka banyak sambal
BalasHapus